Proses Budidaya Rumput Laut

Sebelum memulai proses budidaya, nelayan rumput laut akan menyiapkan tali ris sepanjang 7-15 meter dan tali rafia. Tali ris dipakai sebagai media budidaya rumput laut, dan tali rafia berfungsi untuk mengaitkan rumput laut agar tidak lepas ketika terguncang oleh ombak. Tali rafia disisipkan diantara tali ris dan diberi jarak sepanjang sejengkal.

Proses budidaya rumput laut di Desa Kemujan dimulai dari pemilihan bibit yang baik dan berkualitas. Bibit yang baik adalah bibit yang bebas dari penyakit seperti ice-ice, silt, dan lumut goto. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan rumput laut dapat maksimal dan menghasilkan hasil panen yang optimal. Jenis rumput laut yang ditanam adalah Kappapychus sp. yang bewarna hijau dan merah. Kappapychus sp. yang bewarna hijau kerap disebut sebagai ‘brokoli’ di Desa Kemujan.

Kemudian, nelayan rumput laut akan memotong dan memecah bibit-bibit rumput laut agar tidak terlalu besar dan dapat bertumbuh secara maksimal. Ukuran dari pemotongan bibit ini tidak ada ukuran yang spesifik sehingga setiap nelayan memiliki preferensi tertentu.

Selanjutnya, nelayan akan mengaitkan bibit dengan rafia pada tali ris agar terikat dengan baik dan tidak lepas. Jika ukuran bibit yang sudah dipotong besar, maka hanya satu bibit yang akan dikaitkan. Namun ketika ukuran bibit yang telah dipotong kecil, maka berberapa bibit akan ditalikan secara bersamaan. Nelayan akan mengaitkan pelampung berupa botol air minum dan berjarak kira-kira sebesar 15 titik bibit.

Terakhir, nelayan rumput laut akan menggunakan sampan atau kerap disebut sebagai jukung di Desa Kemujan, untuk pergi melaut dan menyebar tali ris secara perlahan yang sudah diikat oleh rumput laut. Tali ris akan mengambang diakibatkan oleh botol sebagai pelampung.

Proses pertumbuhan rumput laut akan berlangsung hingga 40 hari dan akan dilakukan pengecekan secara berkala untuk melihat kondisi dan perkembangan dari rumput laut.